"Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa. Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi."—

Sapardi Djoko Damono

--------------------------------------------

Sapardi bersabda: Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.

------------------------

ini adalah status yang dia tulis di account jejaring sosialnya,,

Matilah akuuuu.... Jantung ini berdebar !!! Aahahhaha :D

-------------------------------------------------------

Baru Kusadari,, Aku ingat ketika malam dimana hari terakhir perkuliahan Linguistik historis sebelum ujian akhir semester, dia tidak datang ke kampus. malam itu hujan deras sekali. sepanjang perkuliahan sampai ke rumahku kami saling mengirim pesan.. memang sederhana, tapi saling mengirim pesan dengannya membuat rintik hujan malam itu terasa hangat, petir seakan berirama. Hahhaa :D *NgalaaYY*

Ketika itu kusampaikan padanya,, aku sedang dalam perjalanan pulang dan hujan sangat deras.

dia membalasnya " Hujan Dibulan Juni "

-------------------------------------------------------

WEW !!!!! Aku bingung MAKSUUUUDNyaaa???

saat itu aku tidak tahu sama sekali... keterbatasan pengetahuan mahasiswa sastra yang baru saja transit menyebabkan diri ini terlihat memalukan ketika dia sedang berpuisi atau membicarakan sesuatu yang menarik.. tapi aku tidak mengerti apa2, hahaha :D

Ternyata Hujan Di bulan Juni yang dimaksud adalah, sama dengan judul buku kumpulan puisi Sapardi, Dia sangat mengagumi Sapardi,, oooh Tuhan.. malam ini aku baru saja mengetahuinya,, dan setelah kubaca apa yang dia tulis di status Facebooknya,, juga membaca beberapa puisi dari buku tersebut... oohh apa yang terjadi padaku jika aku adalah puisi-puisi itu.

--------------------------------------------------

Dan saat ini aku mengerti,, aku akan membaca semua puisi Sapardi,

semoga puisi Sapardi lah yang akan membuat kami selalu bersama...

dan inilah kami

"I want to love you simply, in words not spoken: tinder to the flame which transforms it to ash

I want to love you simply, in signs not expressed: clouds to the rain which make them evanescent

 (Aku Ingin-I Want)"

— Sapardi Djoko Damono

  AKU INGIN KAMU ... ^^

-------------------------- Sapardi, Aku, dan Dia -------------------